Harus kah aku terus seperti ini? Aku tahu betul, ini sangatlah bodoh, dan sangat sangat tidak ada guna nya menjalani hidup terus menerus seperti ini, namun apa aku menginginkan nya? Apakah aku nyaman dengan apa yang kurasakan saat ini?
Harus bagaimana kah diriku ?
Bahkan aku pun ingin tahu jawaban nya.
Apakah kamu tahu? Seberapa besar aku merindukan mu?
Bahkan aku yang dulu tak berani membuka hati ku, setelah bertemu dengan mu aku bahkan berani dan tak takut lagi untuk membuka hatiku selebar lebar nya.
Hingga aku merasakan betapa berharga nya kamu, betapa aku sangat mencintai kamu.
Lalu sekarang....
Aku masih saja bodoh, terlalu bodoh karena mencintai seseorang.
Rasanya sangat sakit memang, namun aku masih saja merindukan nya,
Bahkan alasan yang ku terima pun sangat sangat menyakitkan. Tak percaya, dan sangat sangat menyakitkan.
Luka yang membuat aku tidak bisa lagi membuka hati.
Luka yang membuat ku tidak percaya diri lagi.
Aku adalah laki laki lemah yang menjijikan, terlihat jelas alasan yang kamu lemparkan, bahkan aku tak bisa mengkoreksi diriku.
Aku ....
Aku dipaksa untuk menjadi sang pembenci,
Pembenci yang tidak tahu terimakasih,
Pembenci yang harus merelakan keadaan,
Dan Aku... terus saja menahan luka..