-->

Menahan Luka

No comments

Hari ini, bukan hari yang spesial, bukan juga hari yang aku tunggu-tunggu. Hanya saja, entah sampai kapan aku akan terus menjalani hari hari seperti ini, sepanjang hari yang selalu mengingatkan ku pada luka, sepanjang hari yang terus saja mengingatkan ku pada senyum nya, menyakitkan memang, namun aku benar benar merindukan nya

Harus kah aku terus seperti ini? Aku tahu betul, ini sangatlah bodoh, dan sangat sangat tidak ada guna nya menjalani hidup terus menerus seperti ini, namun apa aku menginginkan nya? Apakah aku nyaman dengan apa yang kurasakan saat ini?
Harus bagaimana kah diriku ?
Bahkan aku pun ingin tahu jawaban nya.



Kamu tahu? Seberapa besar aku mencintai mu?
Apakah kamu tahu? Seberapa besar aku merindukan mu?
Bahkan aku yang dulu tak berani membuka hati ku, setelah bertemu dengan mu aku bahkan berani dan tak takut lagi untuk membuka hatiku selebar lebar nya.
Hingga aku merasakan betapa berharga nya kamu, betapa aku sangat mencintai kamu.

Lalu sekarang....
Aku masih saja bodoh, terlalu bodoh karena mencintai seseorang.
Rasanya sangat sakit memang, namun aku masih saja merindukan nya,
Bahkan alasan yang ku terima pun sangat sangat menyakitkan. Tak percaya, dan sangat sangat menyakitkan.

Luka yang membuat aku tidak bisa lagi membuka hati.
Luka yang membuat ku tidak percaya diri lagi.
Aku adalah laki laki lemah yang menjijikan, terlihat jelas alasan yang kamu lemparkan, bahkan aku tak bisa mengkoreksi diriku.
Aku ....
Aku dipaksa untuk menjadi sang pembenci,
Pembenci yang tidak tahu terimakasih,
Pembenci yang harus merelakan keadaan,


Dan Aku... terus saja menahan luka..


Comments