-->

Mau apa aku hari ini?

No comments

Aku lapar... aku lelah... aku kedinginan...
 Sering kali aku bertanya pada kamu, "apakah kamu benar benar mencintaik?" dari pertanyaan ku kamu hanya menjawab beberapa list yang kau buat untuk menertawakan ku, sebuah list yang hanya akan memenangkan satu pihak saja, aku akui, aku tak pernah berjuang, aku hanya berdiam diri saja, aku tak punya keberanian, dan masih banyak lagi dari diriku yang akan merendahkan ku.

Setiap kali aku bertanya dari versi diriku yang lain, "apakah aku sudah benar benar mencintai nya?" aku pun tidak mengerti, harus bagaimana agar cinta ku yang aku tumbuhkan untuk mu benar benar menjalani nya dengan benar, entah kalimat apa yang tepat untuk mengungkapkan hal itu, yang jelas aku tak mau lagi melihat mu walau perasaan rinduku tak pernah runtuh.

Aku sudah mengerti, bahwa berjuang untuk cinta itu bukan hanya sepihak, dan aku tak sanggup, bukan ku tak sanggup, hanya saja aku belum bisa melakukan apa yang kamu mau, mungkin itu salah satu nya, tapi tetap saja, aku memang benar benar belum mampu untuk melakukan hal semacam itu, mau sekeras apapun aku berusaha, jika hasilnya tidak ada, semua usaha yang aku lakukan hanya akan menjadi sia sia, dan bukan itu saja, semua usaha yang aku lakukan akan menghilang, akan terhapus oleh usaha usaha mu yang memang lebih besar ketimbang diriku, usaha ku akan menjadi tak berguna..





31 Desember 2019 , 16:30 WIB ...
Kaki ku lupa untuk melangkah, tubuhku seakan tak mau lagi bergerak, hanya bisa terbaring di lantai yang tak beralas, aku hanya bisa diam... sesekali aku bangkit walau pada akhirnya aku tertidur lagi.
Hari terakhir di tahun 2019, tahun yang tak banyak memberikan memori indah, tahun yang begitu panjang untuk menyembuhkan luka... dan tahun yang akan menjadi akhir dari sebuah luka.

Hari ini, adalah hari yang sangat ku benci, karena hari ini hanya akan mengingatkan memori yang terekam di hari yang sama, memori yang hanya akan tertuju pada tiga tahun lalu, 31 Desember 2016, disini aku tidak akan menceritakan kejadian tiga tahun lalu, aku hanya tak ingin mengingat hal bodoh itu, dan lewat tulisan ini, aku hanya bisa menguraikan betapa berharga nya perasaan yang kamu miliki saat ini, perasaan yang hanya akan membenci ketika sebuah rasa itu menghilang karena sebuah penghalang.

Dan... ketika hari ini benar benar terjadi, hari yang memang akan menjadi sejarah ketika aku melewati nya, tepat setahun sudah aku berada pada fase menyebalkan ini, fase yang benar benar sudah membuat ku merasa kacau, kekacauan yang sering aku timbulkan tak beraturan, sesekali aku merasa lelah, sangat lelah bahkan, hingga aku tak bisa lagi berfikir mana yang benar dan mana yang salah.
Beruntung.. sekali lagi aku melihat sedikit cahaya, cahaya yang seakan muncul kembali setelah meredup, semoga saja, cahaya yang aku lihat kali ini tak akan tenggelam bersama sang senja.


Comments