-->

Kamu Siapa ? Jangan Tanya Seorang OP

No comments

Hampir 5 tahun aku menjadi seorang op warnet, suka duka kualami selama menjadi op, menjadi op bukanlah tujuan dalam hidup ku, namun semua ini harus aku jalani ketika pekerjaan sulit untuk di dapatkan.

Siapa sih yang mau menjadi seorang op selamanya?, aku pikir tidak ada, aku juga tidak mau kalau harus terus terusan hidup dalam sebuah kebodohan yang hanya terpaku ke depan layar komputer, aku juga tidak mau terus terusan di hina dan di bilang nolep oleh orang orang.
seenak nya saja mereka bilang kalau aku betah menjadi seorang op, mereka hanya berpikir kalau aku itu mendapat bayaran yang besar dan hidupnya bahagia.






Ketika aku harus berusaha menyesuaikan kondisi ku untuk menjalani hidup sebagai seorang op itu s angat lah tidak mudah, aku bahkan sudah putus asa dengan kehidupan yang aku jalani sekarang,

berawal ketika aku sulit untuk mendapatkan pekerjaan, setelah aku lulus sekolah kejuruan, aku hanya mondar mandir tidak karuan, dan aku muak ketika sekelompok berduit dengan mudah menolak aku untuk mendapatkan pekerjaan.
Aku hanya bisa sabar, dan terus bersabar, ketika perjuangan aku sudah di ambang batas, aku hanya bisa tersenyum ketika teman teman ku satu persatu mendapatkan jalan nya, aku hanya membayangkan betapa mudahnya mereka mendapatkan awal yang baik.
Aku yang sudah lelah hanya bisa tertunduk lesu, memandang langit pun aku sudah sangat sangat muak, aku hanya ingin tertidur saja dan bermimpi seindah indah nya.

Aku pikir, ini hanyalah sebuah awal untuk aku menuju sebuah kesuksesan dan kebahagiaan, melihat orang orang yang sudah bisa membahagiakan orang tuanya membuat aku semakin termotivasi untuk bangkit, bangkit dari sebuah mimpi indah yang aku buat. Aku yang setiap hari nya hanya memberi pengaruh buruk untuk suasana rumah mencoba memulai sesuatu yang baru, aku lelah berhadapan dengan orang tua ku yang tampak nya sudah malas melihat ku hanya melakukan kegiatan bodoh dirumah, kegiatan yang tidak mereka mengerti.

Dan aku pun memulai semuanya dari sini, dari sebuah warnet yang ukuran nya tidak terlalu besar, dan jarak nya pun tak jauh dari rumah ku, aku pikir aku bisa melepaskan rasa lelah dan pikiran stress ku, ini adalah tempat aku untuk mengubah dan melupakan semua kegagalan kegagalan yang terjadi pada ku, aku sudah muak dengan sekelompok berduit yang mengatas namakan mereka sebagai karyawan, mereka pikir mereka bangga menjadi seorang buruh yang wajib menjalani pekerjaan demi title dan gaya yang mereka harapkan.
Aku yang tak peduli apa kata mereka memulai dengan langkah penuh semangat, sebuah langkah yang hanya aku yang mengerti tentang perasaan ku saaat ini, perasaan dimana sangat bahagia ketika berurusan dengan internet dan seperangkat komputer. Aku bisa main sepuasnya, aku bisa nonton anime sepuasnya, dan aku tidak akan takut untuk ketinggalan update anime terbaru.
Aku tak peduli dengan nilai upah nya yang hanya 20% dari penghasilan warnet, selama aku bisa menonton anime aku sudah bahagia, bahagia se bahagia bahagia nya...

...



Ketika satu tahun aku menjalani kehidupan sebagai seorang op, aku merasa ada sesuatu yang kurang, sangat kurang, bahkan bahagia karena bisa menonton anime sepuasnya, main game, dan ngebacot di sosmed pun tak cukup. Aku merasa iri ketika melihat orang orang dan bahkan teman teman ku yang mengatas namakan mereka sebagai karyawan sudah jauh melangkah kedepan, satu tahun mereka menjadi buruh pabrik, mereka sudah banyak berubah, yang dulu hanya sekedar naik angkot untuk berangkat, sekarang mereka sudah punya kuda besi yang mengkilap, yang dulu mereka tak pernah memiliki pasangan, mereka perlahan menebar undangan.
Aku hanya menghela nafas panjang ketika melihat itu, aku yang sudah satu tahun menjadi op, aku hanya bisa mengganti ponsel symbian ku menjadi ponsel Android, Aku pun tak pernah mendekati apalagi di dekati seorang wanita, aku hanya menghibur diri dengan layar komputer yang setiap hari ku pandangi.

Aku pikir aku harus keluar dari zona nolep ini, aku pun terbangun dari mimpi yang aku buat untuk kedua kali nya, sekedar untuk bangkit dari sarang nolep yang aku tinggali, aku mencoba mencari cari sebuah perubahan kembali, aku tak henti henti nya mencoba membuat warna dalam hidupku yang sudah kusam ini. Aku tak menyerah aku terus saja fokus walau kadang jawaban yang mereka lontarkan sama.

 Aku ...... kehabisan arah, kehabisan ide, kehabisan uang, dan kehabisan semangat.
Aku rasanya ingin memukul seseorang, kenapa mencari pekerjaan di negri sendiri sangat susah ? kenapa??? tanya ku selalu dalam pikiran ku yang sangat kacau.

Mau tidak mau aku pun harus kembali menjalani kehidupanku seorang op, aku sudah putus asa, aku tidak tau lagi, aku pikir aku hanya menjalani sesuai arus ku saja, tidak peduli apa yang akan terjadi di masa mendatang, yang jelas aku hanya menjalani hidup ini dengan patuh kepada Alloh dan UUD .

Tahun terus berganti, kehidupan ku semakin tertinggal, hinaan demi hinaan terus saja berdatangan, dari kawan, tetangga, bahkan orang terdekat.
mereka terus saja mengoceh "sampai kapan jadi op"
"senang nya jadi op"
"bahagia nya jadi op"
Aku pun tak peduli, aku sudah muak, rasanya aku ingin tinggalkan pekerjaan bodoh ini, rasanya aku ingin berhenti saja dan tidur kembali di rumah.
Aku sudah jenuh, aku sudah merasa panas, aku sudah muak, aku ingin teriak se kencang kencang nya.
Namun hati kecil ku terus saja berbisik, "jika tidak jadi op lagi, lu mau jadi apa? lu bakalan jadi nolep akut, bahkan lebih nolep lagi, lu bakalan kehilangan teman dunia maya lu, lu gak bisa nonton anime lagi, lu gak bisa main game lagi, bahkan bila kerjaan lu cuman tidur di rumah, lu akan membuat orang tua lu males liat wajah lu"

Aku pun bertahan kembali, meneruskan untuk menjadi seorang op .
Semua cacian, semua hinaan, sudah tidak asing lagi, karean sudah menjadi makan ku sehari hari,
Aku tidak banyak bermimpi lagi, aku hanya menjalani hidup ini saja, suka duka ku alami selama menjadi seorang op, bahkan kisah cinta ku pun di mulai ketika aku menjadi op, ku pikir tidak akan yang mau mendekati seorang op seperti ku, namun aku sempat menemukan wanita yang tulus mencintai ku, Aku beruntung Bertemu dengan dia, walaupun pada akhirnya harus pupus :D .

Selama menjadi op aku mempunyai banyak pengalaman, pengalaman di bidang dunia maya, aku senang bisa berinteraksi walau hanya lewat dunia maya, bahkan aku pun pernah mencoba untuk menjalin hubungan LDR tanpa bertemu sebelumnya, ya walaupun pada akhirnya harus pupus juga :D .

Entah sampai kapan aku akan menjalani sebagai op, yang jelas mereka tidak tau apa yang aku rasakan, mereka seenaknya berpendapat dan menilai hidup ku. bahkan keluarga ku pun tahu nya kalau aku ini hidup enak, duit ngalir terus, tapi kenyataan nya aku harus gali lobang tutup lobang karena terlalu sering meminjam uang bos warnet ku.

Dan pada akhirnya aku harus katakan "kamu siapa?"
kamu yang sudah menilai ku tanpa mengalami apa yang aku rasakan,
kamu yang sudah melangkah jauh meninggalkan ku dengan gelar karyawan,
kamu yang mengkhianati ku di dunia maya,
kamu yang membuat ku nyaman namun kamu juga yang membuat ku hancur,
dan kamu yang sudah membaca kisah bodoh ini.


....

Comments