-->

Aku Terbiasa Sendiri

No comments

Kisah ku tak seperti kisah mu, jangan lah kamu peduli lagi terhadap ku, aku bisa hidup tanpa kamu, walau aku harus merasakan pedih sekalipun.

Kamu adalah orang yang beruntung, mendekatiku dengan se enak nya ketika sedang menunggu yang lain datang. Dan ketika kamu sudah menemukan orang yang di tunggu pun kamu pergi begitu saja, menghapus semua jejak aku dengan kamu, menghapus kalau aku pernah dekat dengan mu, menghapus semua kisah yang telah kamu buat bersama ku, dan mengganti dengan dia.

Aku tidak tidak membenci mu, hanya saja aku tidak suka dengan cara mu, cara mu menghapus dan melupakan ku, aku tahu, kalau tidak di lakukan akan merusak hubungan mu dengan yang baru, jadi aku pikir tidak ada guna nya juga aku menggugat apa yang telah kamu lakukan.

Aku tidak tertarik untuk mengganggu mu, aku juga malas untuk membuat dendam yang mungkin hanya merusak tubuh ku saja, aku tidak begitu iri , dan aku juga tidak begitu kuat untuk melihat mu. Bodoh memang, tapi ini yang aku rasakan sekarang.

Aku hanya cukup tau saja bahwa tidak buruk juga kita hidup sendirian, bahkan lelucon yang mengatakan kalau 'kau tidak akan bisa hidup tanpa bantuan orang lain' pun tidak ada artinya buat aku, aku yang terbiasa sendiri tidak butuh bantuan orang yang pura pura baik terhadapku, orang yang munafik dengan senyum yang penuh kepalsuan mendekati ku dan berlagak untuk membantuku.

Orang orang munafik yang menganggap diri mereka sebagai teman ku, teman yang ketika aku terjatuh mereka menghilang bagaikan di telan kambing, dan mustahil juga sih kalau kambing menelan mereka.

Sendiri itu memang tidak enak....
Tapi dengan sendiri aku tidak merasakn apa itu namanya sakit hati.

Comments